20 Tahun yang lalu, Master You pernah berkata dengan gayanya yang khas, “Drie. Gua kasih tau lu. Hari ini kamu belajar seni Destiny Reading. Jangan pernah berpikir bahwa kamu itu bisa mengubah nasib orang.”
Kalimat ini tidak tercetus secara tiba-tiba. Karena ketika itu kami baru saja mendengar kabar tentang sepak terjang beberapa Destiny Reader yang menjanjikan bisa mengubah nasib para kliennya dengan imbalan biaya yang mahal dan dengan ritual yang tidak masuk akal. Praktek yang mana masih terjadi sampai sekarang, menyesatkan mereka yang tidak memiliki pengetahuan akan seni ini.
“Logikanya, kalau emang nasib bisa diubah, kenapa orang-orang yang katanya ahli itu tidak mengubah nasibnya sendiri?” Master You masih melanjutkan omelan yang mana merupakan style beliau dalam memberikan pembelajaran. “Kalau memang nasib bisa diubah, supaya gua bisa jadi orang kaya raya. Jangankan kertas Hu, jimat sebesar koran ini juga Gua telan!”
Kalimat Master You tersebut meski terkesan bercanda, namun mengandung kebenaran. Destiny merupakan faktor prenatal, yang terpatrikan pada saat kelahiran seseorang. Sangat banyak batasan yang tidak bisa diubah, semisal DNA, Gen, Bawaan fisik, Bakat, Garis keturunan, Suku Bangsa, dan bahkan selangkah lebih dalam lagi yaitu naik turunnya grafik peruntungan. Semuanya telah terpatri pada chart sebagai faktor langit.
Hal ini mementahkan claim mereka yang konon bisa mengubah Destiny atau nasib. Dengan ritual ini dan itu, upacara, jimat ini dan itu, dengan seenaknya menggampangkan dan melangkahi alam. Padahal jika hendak berpikir jernih, si ahli yang katanya konon bisa mengubah destiny tersebut malah hidupnya pas-pasan saja. Mengubah nasib sendiri saja tidak bisa, bagaimana berani mengklaim bisa mengubah nasib orang lain?
Demikian ketika itu saya sampai pada kesimpulan bahwa terdapat batasan-batasan dari langit yang tidak bisa diubah dengan cara apapun.
Setelah beberapa saat, Master You menyambung lagi. “Tapi gua kasih tau lu lagi Drie. Nasib itu bisa diubah.”
Mendengar dua kalimat kontradiktif ini, saya yang versi remaja ketika itu memasang wajah kebingungan.
Menangkap ekspresi kebingungan saya, Master You lalu menyambung. “Destiny, takdir, nasib, bisa diubah namun bukan menggunakan jimat, ritual atau cara absurb apapun. Destiny diubah lewat management hati dan perbuatan. Semuanya mengandalkan action diri sendiri!”
Master You kemudian menjelaskan bahwa, jika destiny tidak bisa diubah, buat apa berusaha? Buat apa seseorang hidup dan bertindak sebaik-baiknya? Bukankah lebih baik pasrah saja menerima kehidupan yang telah digariskan?
Faktor langit, sang rahasia alam yang senantiasa berusaha dikuak oleh para destiny reader adalah sebuah faktor yang konstan namun sekaligus dinamis.
Destiny dan luck disebut Konstan dan tegas dalam menginformasikan potensi, level, bakat alami, dan juga terutama dalam menentukan naik turunnya kehidupan seseorang beserta kolerasinya dengan waktu. Kapan naik, kapan turun.
Namun destiny dan luck juga dinamis, dikarenakan ia tidak pernah memiliki sebuah angka yang baku. Misalnya Ketika peruntungan seseorang naik, tidak dituliskan berapa nominal harta yang bisa ia peroleh. Ketika peruntungan seseorang jatuh, tidak dituliskan berapa nominal kerugian yang ia alami.
Sisi dinamis destiny inilah yang senantiasa dimanage oleh seorang destiny reader. Dan inilah yang disebut sebagai hidup selaras dengan destiny. Bukan pasrah terseret arus nasib, namun berusaha mengubah nasib, menjadi kondisi yang lebih baik, dengan usaha yang tepat.
Sebagai contoh, misalkan seseorang dihitung untuk mengalami kecelakaan besok. Pada esok harinya, ia mengabaikan dan berkendara secara serampangan, atau melakukan hal yang beresiko seperti memanjat gunung. Maka ketika kecelakaan tersebut datang, yang ia dapatkan bisa fatal. Seperti tabrakan, jatuh terpeleset dari tebing, dsb. Namun jika orang yang sama besoknya berdiam di rumah, atau bertindak dengan waspada, maka resikonya akan menurun drastis. Ketika kecelakaan terjadi, mungkin hanya akan terbentur meja, atau terpleset jatuh.
Contoh lainnya, seseorang dihitung sedang akan menjalani periode baik. Jika ia isi waktunya dengan berusaha keras, membangun bisnis dengan baik, mengembangkan seluas-luasnya jaringan, ketika periode baiknya datang, ia akan mendapatkan kesuksesan pada bisnisnya. Namun jika ia lalai, hanya berusaha sekedarnya ketika periode baik datang, ia masih akan mendapatkan hasil baik, namun nominalnya akan jauh berbeda dibandingkan jika ia berusaha dengan maksimal. Sama-sama baik, namun kualitasnya berbeda.
Text kuno menyatakan bahwa sesungguhnya destiny seseorang terbentuk dari perbuatan masa lalu, dan perbuatan sekarang. Yang jika digabungkan akan menentukan kualitas buah yang akan dipetik. Dan memang demikianlah adanya dalam pembelajaran destiny. Usaha manusia menjadi faktor yang terpenting untuk mengubah nasib. Bukan ritual, jimat, doa atau faktor nonsense lainnya.
Namun tentunya kenyataan tidak semudah teori yang disampaikan. Pada prakteknya sangat sulit untuk mengubah destiny. Kebanyakan manusia sulit untuk melawan karakter mereka dan sering kalah melawan diri sendiri. Hal ini juga bisa terjadi bahkan pada seorang Reader yang telah berpengalaman sekalipun. Terutama jika sang Reader bertujuan untuk menentang siklus peruntungan tersebut. Mengubah yang seharusnya turun menjadi naik, peruntungan yang seharusnya buruk menjadi baik. (Hal ini disebut menentang kehendak waktu dan langit).
Ada dua kisah, tentang usaha seorang Destiny Reader yang saya kenal secara personal berkaitan dengan upaya mereka dalam mengingkari destiny sendiri.
Reader pertama, bernama Mr Chen. Beliau merupakan seorang praktisi destiny aliran Perbintangan. Keahlian beliau sudah dikenal luas dan mendapatkan julukan si Mata Langit, karena ketepatannya yang akurat dalam menghitung Destiny. Mr Chen bukan saja dikenal sebagai seorang destiny reader, namun ia juga merupakan seorang pengusaha yang sukses di kota kecil tempatnya berdomisili. Bisnis utamanya adalah sebagai pedagang kebutuhan pokok, yang omsetnya terbesar di kota tempat tinggalnya.
Pada suatu hari ketika Mr Chen melakukan reading untuk dirinya sendiri, sesuatu yang konstan ia lakukan dikarenakan ia juga adalah seorang pebisnis. Ia mengamati bahwa tahun depan akan mengalami bencana besar, kehilangan wealth besar, bahkan ada indikasi kebangkrutan.
Bencana ini berdasarkan perhitungannya tentu berkaitan erat dengan bisnis satu-satunya yaitu usaha sembako yang beliau jalani.
Mr Chen pun memutar otak, bagaimana mengakali peruntungan buruk di tahun depan. Setelah memikirkan matang-matang, ia lalu mengambil keputusan akan mengeluarkan tabungannya, lalu membuka beberapa usaha baru secara paralel. Istilahnya adalah, ia tidak akan menaruh telurnya di satu keranjang. Sehingga keranjang yang mana pun yang pecah, setidaknya telur yang lain akan selamat. Pada sisi lain jika seandainya semua bisnis lainnya yang selamat mendatangkan profit, malah akan mampu mengubah tahun yang seharusnya mengalami bencana menjadi keuntungan.
Rencana ini pun dijalankan oleh Mr Chen. Ia membuka sebuah restoran yang memiliki fasilitas karaoke. Ia juga mengunci uangnya membeli beberapa ruko untuk kemudian ia sewakan kepada penyewa yang berani membayar mahal. Dan yang terakhir, ia menjadi debitur meminjamkan uangnya dengan mengambil bunga kepada orang-orang yang ia seleksi terlebih dahulu.
Rencana Mr Chen tampaknya sangat solid dan bullet proof. Sebelum memasuki tahun depan, selain bisnis toko sembakonya yang sedang berjalan pesat, hartanya telah tersebar ke tangan para kreditur. Ruko yang ia beli juga telah diisi oleh penyewa yang membayar cash di muka. Sedangkan bisnis restoran dan karaokenya juga berjalan dengan sukses, ramai dikunjungi, karena ketika itu karaoke merupakan barang baru bukan saja pada kota kelahirannya, namun bahkan pada provinsi tempat ia tinggal.
Waktu berjalan. Semuanya lancar. Tahun yang seharusnya mendatangkan bencana, berlalu tanpa ada masalah apapun. Bahkan malah penghasilan Mr Chen semakin besar dan namanya semakin tenar.
Namun terjadilah sebuah hal yang tidak ia sangka.
Restoran yang dimiliki oleh Mr Chen ini secara otomatis telah menjadi tempat perjamuan paling mewah di kota tempat ia tinggal. Banyak pejabat dan orang-orang penting mengadakan pertemuan di tempat tersebut. Seperti pada sebuah malam musim gugur, terjadi pertemuan antara dua kelompok ormas yang sedang bertikai. Pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan perdamaian, berikut dengan negosiasi persyaratan masing-masing. Entah bagaimana mulanya, tiba-tiba ketegangan memuncak, dan terjadilah baku hantam yang melibatkan senjata tajam. Meja dan kursi berantakan, para pengunjung juga membubarkan diri. Malam itu, tidak kurang dari puluhan orang terluka, dan terjadi hampir 2 digit korban nyawa.
Kejadian bentrok ini, kemudian disusul oleh penyidikan pihak kepolisian. Restoran tempat kejadian perkara disegel, tidak bisa beroperasi. Satu bisnis Mr Chen telah hancur.
Kisah ini tidak berakhir disini saja, sebagai pemilik tempat kejadian, Mr Chen sekarang berstatus sebagai saksi. Harus memenuhi panggilan polisi. Pengembangan penyidikan terjadi, kali ini Mr Chen sebagai pemilik restoran ikut diperkarakan dengan tuduhan menyediakan minuman keras yang memicu perilaku beringas kedua kelompok ormas tersebut.
Menghadapi masalah ini, Mr Chen dalam kondisi panik, berusaha untuk secepatnya membereskan kasus yang menimpanya sebelum terlanjur besar. Namun terjadi lagi sebuah perkembangan kedua yang tidak ia sangka. Ruko yang ia beli, dan sedang disewakan, digrebek oleh kepolisian yang sama, dan menemukan ternyata tempat tersebut dijadikan tempat perjudian!
Seperti jatuh tertimpa tangga. Mr Chen yang tadinya hanya berstatus sebagai saksi, langsung digodok untuk menjadi tersangka utama. Dengan pasal berlapis. Mulai dari menjual minuman keras ilegal, kelalaian mengakibatkan kematian, sampai menjadi bandar judi.
Kurang jelas bagaimana prosesnya, namun Mr Chen akhirnya memutuskan untuk melarikan diri. Membawa keluarganya, meninggalkan rumah dan menutup bisnisnya. Tentu saya bisa membayangkan Para kreditur yang bersorak sorai, karena ini berarti mereka tak perlu lagi membayar bunga dan pokok hutang mereka. Dalam waktu yang singkat, Mr Chen kehilangan segalanya. Dan sudah tentu, gagal mengubah destiny-nya.
Kisah ini beliau ceritakan pada penghujung usianya, sebagai bahan pelajaran kepada saya yang kebetulan berjodoh.
Kisah kedua terjadi baru-baru ini. Menimpa seorang reader yang juga cukup dikenal pada tempat beliau berpraktek. Kita sebut saja namanya Mr Xu.
Sebelum memasuki tahun 2019, ia telah beberapa kali mendengar bahwa saya mengatakan akan terjadi sebuah masalah yang menimpa keuangan banyak orang. Dan ia adalah salah satu reader yang memprediksikan bahwa masalah ini akan menimpa bursa saham atau industri keuangan negara.
Mengapa ia bisa memprediksi hal ini? Mr Xu adalah seorang keturunan dari keluarga yang cukup berada, ia mendapatkan cukup warisan sehingga seumur hidup ia tidak perlu bekerja. Memiliki passion pada dunia metafisik, ia pun menerjunkan diri pada dunia Destiny reading. Pemasukan utamanya, berasal dari passive income, menginvestasikan harta warisannya pada banyak produk reksadana dan deposito. Dikarenakan mengincar bunga yang kompetitif, beliau tidak mendepositokan uangnya pada produk deposito bank umum. Ia memilih menitipkan dananya pada perusahaan-perusahaan pengelola keuangan yang ternama.
Mr Xu juga telah menghitung destinynya sendiri. Tahun 2019 ia juga termasuk kepada orang yang akan kehilangan banyak harta. Sehingga ia dengan mudah memprediksi bahwa sumber penghasilan satu-satunya, investasi reksadana itu pasti akan bermasalah.
Ia berpikir keras, bukan bagaimana cara menghindari bencana ini. Namun selangkah lebih maju, yaitu bagaimana caranya menghindari potensi bencana, sekaligus tetap menikmati keuntungan.
Kebetulan ia memiliki seorang teman yang bekerja sama dengan seorang trader forex profesional. Selain melakukan trading profesional, juga mengelola dana yang dititipkan ke mereka dengan sistem bagi hasil flat. Mengikuti ajakan sang teman, selama ini ia juga telah menitipkan sebagian dananya untuk dikelola selama beberapa tahun. Sejauh ini, profit sharing yang ia terima sangatlah memuaskan dan berjalan dengan lancar.
Ketika ia sedang mencari-cari cara untuk menghindari bencana itulah, sang teman datang dan menyampaikan bahwa sang trader sedang membutuhkan dana besar, untuk mendaftarkan diri menjadi perusahaan jasa keuangan resmi. Ia pun bermaksud mengajak Mr Xu untuk menginvestasikan dana dalam jumlah yang lebih besar lagi tentunya dengan iming-iming profit sharing yang lebih menggiurkan lagi.
Perkembangan ini seperti sebuah angin segar yang memberikan jalan keluar bagi Mr Xu. Ia berencana mencairkan semua portfolio reksadananya, lalu menempatkan dananya pada sang teman. Ia berpikir, toh namanya juga teman sendiri, apapun yang terjadi mudah untuk dicari pertanggungjawabannya. Apalagi orang tersebut adalah teman yang selama ini ia percayai. Prinsip Mr Xu, daripada telurnya tercerai berai, lebih baik diletakkan pada satu keranjang saja, lebih mudah untuk diawasi.
Sebelum rencana ini ia lakukan, ia berkonsultasi dengan saya. Atau lebih tepatnya meminta persetujuan dan dukungan moril, sebab ketika itu tampaknya keputusan telah ia ambil.
“Saya setuju, jika anda mengatakan bahwa secara BaZi tahun depan anda akan kehilangan wealth dalam jumlah besar.” Saya memberikan tanggapan. “Saya juga sangat setuju jika anda memprediksi bahwa tahun depan industri keuangan akan bermasalah pada negara ini. Sehingga otomatis rencana anda untuk menarik semua investasi yang beresiko pada beberapa produk reksadana, sangat saya dukung.”
Mendengar hal tersebut Mr Xu sumringah, karena konfirmasi saya ini, juga sekaligus adalah pujian bagi skill reading yang ia miliki.
“Tapi saya tidak setuju jika anda memutuskan untuk menjalankan rencana anda untuk menitipkan semua dana anda pada teman tersebut.” Saya memupus senyuman pada wajah Mr Xu. “Apapun yang anda lakukan, jangan pernah meletakkan leher anda di tangan orang lain. Tidak perduli siapa dan apapun. Berinvestasilah pada apa yang hanya bisa anda pegang, dan apa yang bisa anda kendalikan.”
Mendengar penuturan saya tersebut, Mr Xu terdiam cukup lama. Mencoba mencerna kata-kata yang saya sampaikan.
Ia lalu bertanya, “Mohon petunjuk, bagaimana saran Master agar saya bisa menghindari peristiwa kehilangan wealth tersebut.”
“Yang harus anda lakukan cukup simple, Sementara cairkan saja semua capital yang anda miliki, lalu hold uang cash tersebut. Pada tahun 2020 akan ada peluang besar yang membutuhkan dana ini.” Saya lalu menambahkan, “Tentu saya mengerti bagaimana beratnya tidak mendapatkan pemasukan selama satu tahun, namun inilah esensi dari mengubah destiny. Biar kesulitan yang akan dihadapi adalah tidak mendapatkan pemasukan selama setahun. Ini adalah hal yang jauh lebih baik dibandingkan anda harus kehilangan modal anda.”
“Pada prinsipnya, saya mengerti Master. Namun rasanya sangat disayangkan jika hanya memegang uang cash selama setahun penuh tanpa diberdayakan.” Mr Xu masih memberikan argumentnya.
“Jika anda berpikiran demikian, saya punya satu saran yang baik. Belilah emas batangan, namun jangan berpikir untuk mencairkan emas ini di tahun 2019. Tunggu nanti di tahun 2020 atau 2021, saatnya siklus logam, anda akan panen besar.” Saya memberikan jalan tengah yang menurut saya bisa ia terima tanpa perlu mengorbankan nilai uangnya yang menganggur.
Mr Xu menganggap usulan saya ini masuk akal. Pertemuan hari itu kami tutup dengan tekad Mr Xu untuk menarik semua capital yang ia miliki dan mengkonversikannya dalam bentuk emas batangan.
Dan hal ini memang ia lakukan.
Pada akhir tahun 2018, ia memborong emas batangan untuk disimpan. Namun seperti yang sudah-sudah, bahkan seorang reader profesional sulit untuk melawan dirinya sendiri. Pada awal 2019, ia menjual semua batangan emasnya, mendapatkan keuntungan kecil. Lalu tetap menjalankan rencananya, untuk berinvestasi pada sang sahabat, atau tepatnya pada sang trader yang merupakan kenalan sahabat akrabnya, dengan iming-iming keuntungan besar.
Dua bulan pertama Mr Xu sangat berbahagia. Ia mendapatkan pembagian profit yang sangat memuaskan. Namun pada bulan ketiga, terjadilah masalah. Profit yang ia nantikan tidak kunjung datang. Setelah dikejar-kejar, akhirnya ia mengetahui bahwa kenalan sang sahabat tadi telah melarikan diri, membawa semua uang yang dititipkan kepadanya. Seluruh uang yang ia kumpulkan seumur hidup, lenyap seperti asap! Situasi terakhir yang saya dengar adalah ia melaporkan masalah ini pada pihak kepolisian namun menemukan jalan buntu.
Dua orang reader, tempat dan waktu yang berbeda, menghadapi hal yang sama. Periode kehilangan wealth.
Kedua reader di atas juga memiliki pengetahuan, mengerti darimana akan datang angin kencang yang menerpa. Yang satu membuka banyak cabang bisnis, yang satu memusatkan pada satu titik. Namun keduanya berujung pada hasil yang sama yaitu kegagalan besar. Bukan saja tidak bisa menghindari bencana, namun malah menjadi lebih besar.
Kesalahan keduanya terletak pada hal yang sama, yaitu bernafsu untuk mengubah periode buruk menjadi baik. Hal ini yang disebut sebagai menentang kehendak langit. Nafsu keinginan yang akhirnya berujung kepada tindakan gegabah dan konyol.
Dari dahulu terdapat sebuah kalimat indah yang sering diucapkan masyarakat China mengenai upaya mengubah nasib, yaitu “Mengubah bencana besar menjadi bencana kecil. Mengubah bencana kecil menjadi nihil.” – Sama sekali tidak ada ucapan mengubah bencana besar menjadi berkah besar! Terlalu ambisius, dan terlalu besar gap yang harus ditutup.
Pada akhirnya, segala daya upaya yang konstan, baik dan benar selalulah harus ditempuh dengan kewaspadaan. Dengan demikian, seseorang bisa mengambil keputusan yang tepat, dan tidak serampangan. Bukan berniat mengubah nasib, malah terjerumus semakin dalam dan semakin cepat pada jeratan destiny.
Dan… Terkadang diam dan mempersiapkan diri, meski membosankan, adalah tindakan terbaik ketika situasi tidak kondusif.
Salam.
Master
Beberapa bulan lagi keponakan saya lahir
Pencatatan jam lahir yang betul seperti apa?
Saat tali pusar dipotong atau bagaimana?
Paling amannya semuanya dilakukan pada satu rentang waktu. Si baby keluar, nangis, potong tali pusar, dsb
Thanks master
Yang saya kawatirkan kalau rentangnya di perbatasan jam
Maka pembacaannya harus 2x ya
Master! Mohon maaf bila out of topic! Seandainya seseorang dilahirkan dalam taqdir langit yang kurang beruntung, apakah bisa diubah dengan aspek langit? Karena ada artikel di website sebelah yg menyatakan, sy lupa halamannya, bahwa tidak ada guna sembahyang atau ritual2 khusus untuk menolak bala (karena secara bazi memang udah ditaqdirkan harus mendapat bencana). Tapi di website lain dinyatakan perbanyaklah aspek langit (misal dengan sembahyang, semedi dll) untuk menolak bala yg didapat karena sedang mendapat/dikunjungi bintang kurang bagus (misal mendapat kunjungan five yellow atau three killings). Sebagai muslim, sekali lagi mohon maaf bila out of topic, karena merasa diri selalu kurang beruntung, feng shui kontrakan tidak bagus, lalu sy memperbanyak aspek langit dengan memperbanyak bangun malam dan memperbanyak puasa sunnah yg dianjurkan dan sesuai ajaran islam dg harapan Allah mengubah taqdir tdk baik menjadi baik, mengubah taqdir miskin menjadi berkecukupan. Konsep dlm agama islam, taqdir bisa diubah dengan banyak berdoa. Yg jd pertanyaan, apakah chart bazi seseorang yg ditaqdirkan miskin bs berubah menjadi berkecukupan? Tulisan2 di website master membuat sy penasaran dan ingin lebih mendalami seni chart bazi. Memang awal2 “tersesat” di website ini sy sempat bergumam dan berujar “hmm, syirik, mempercayai dukun! hebat amat ada org bs baca kehidupan dr kekayaan, kemiskinan, keberuntungan hingga meninggalnya seseorang!!!” itu kesan sy yg pertama. Kesannya paranormal pake bingitz. Tapi setelah sy baca seluruh isi website, pupus kata musyrik ini. Ternyata kuncinya cuma 1, chart atau TABEL kelahiran yg dianalisa, bukan meramal (dalam konsep islam, janin dlm kandungan sudah Allah perlihatkan rizqinya, jodohnya dan jalan kehidupannya, itu sebabnya kadang ada org mengalami deja vu, seperti pernah mengalami kejadian itu atau pernah berkunjung ke tempat padahal belum pernah). Sekiranya ada taqdir, sy ingin membahas dan mendiskusikan seni dan ilmu tinggi ini dg suhu di wihara sian jin ku poh dan Tionghoa2 yg mualaf di sekitar benteng sian jin ku poh.. Kesuksesan dan kelancaran selalu untuk Master, ya!
Master. Saya mohon petunjuk dan arahan nya. Saya ada memiliki Uang Soekarno thn 1958 dn th 1964. pecahan 100. dn pecahan 1000. Uang tersebut bisa bergulung sendiri. Apakah uang ini Ada peruntungan nya bagi saya. 🙏🏿
Maaf, bukan ranah saya.
Mungkin bisa mencari ahli yang lebih tepat untuk hal seperti ini. 🙂