Dear Readers,
Pada artikel sebelumnya saya ada membahas mengenai sang mantan pemain dunia hitam yang mendapatkan kekayaan dan seluruh aset nya lewat jalur ilegal. Meskipun aset nya bertumpuk, namun ketika ia mengkonversikan seluruh bisnis nya ke bidang yang nyata, perlahan-lahan sedikit demi sedikit terkuras untuk menutupi kerugian. Beberapa bisnis nya juga mengalami konflik terhadap rekanan, dan akhir nya pecah kongsi membuat begitu banyak aset terbuang. Banyak pula proyek yang bermasalah dengan pemerintahan dan ormas setempat. Yang paling mengkhawatirkan nya adalah, dimana generasi penerus nya tidak ada yang kompeten sehingga pada usia yang tak muda lagi, ia harus berjuang sendirian.
Pada seni destiny reading, kita mengenal yang nama nya element wealth. Pada pengertian paling mendasar, wealth merupakan potensi kekayaan seseorang. Jika ia memiliki dan bisa mengontrol kekayaan, maka dikatakan ia akan menjadi orang kaya. Sebaliknya, jika kekayaan nya tak nyata, maka ia menjadi miskin. Terlihat begitu simple, namun pada praktek nya, ada banyak perubahan yang harus diperhatikan. Hal ini yang akan kita bahas pada artikel kali ini.
Wealth secara garis besar terbagi ke dalam Zheng Cai (Direct wealth) dan Pian Cai (Indirect wealth). Atau bisa dikatakan kekayaan yang nyata dan kekayaan yang palsu juga. Pada zaman dahulu, perbedaan kedua jenis wealth ini sangat kontras. Karena pada zaman dahulu situasi begitu simple, sehingga dapat dikatakan bahwa kekayaan dari direct wealth merupakan bidang pekerjaan yang nyata, seperti berdagang atau bekerja mendapat gaji. Sedangkan indirect wealth lebih mengacu kepada pekerjaan tak wajar dan cenderung ilegal, seperti melacur, memeras, berjudi, mencuri, merampok dsb nya.
Yang nama nya direct wealth ini belum berubah sampai sekarang, ia masih tetap simple, yaitu berdagang, jual beli, atau bekerja mengejar karir. Sedangkan indirect wealth, pada zaman sekarang ini telah mengalami banyak sekali perubahan. Dikarenakan perubahan zaman, terdapat sektor abu-abu yang membuat cakupan indirect wealth menjadi semakin luas.
Indirect wealth pada zaman sekarang akan saya sambung pada akhir artikel ini. Sejenak mari kita lihat bahwa para pendahulu kita selalu memandang Indirect wealth sebagai hal yang negatif. Bahkan indirect wealth mendapatkan julukan sebagai “Heng Cai, 橫財” yaitu kekayaan yang sinis, kekayaan yang didapat dari perebutan dan perampasan.
Ada sebuah kisah sejarah nyata yang sering diceritakan oleh para readers secara turun temurun mengenai seorang sepupu kaisar jaman dinasty Qing, yang bernama Duo Duo. Ia merupakan pemimpin panji perang kekaisaran dinasty Qing, dan merupakan sosok yang menaklukkan daerah selatan China sesudah Qing berkuasa. Sepanjang invasi dan penaklukan nya, ia membumi hangus setiap kota yang ia lewati. Merampas seluruh harta yang bisa ia lihat. Kebesaran nama nya dan kekayaan nya bahkan dapat menandingi harta kerajaan.
Pada suatu kesempatan ia melakukan destiny reading dalam penyamaran. Oleh sang reader ia dikatakan memiliki kekayaan berlimpah yang tak akan habis dimakan 7 keturunan. Bahkan jika seumur hidup dihabiskan dengan berfoya-foya tanpa bekerja. Namun, sayang nya jenis wealth nya adalah Indirect wealth. Meski begitu besar, keturunan nya tak bisa menikmati kekayaan berlimpah ini. Mendengar hal tersebut, maka sang jendral besar Duo Duo menyusun strategi. Karena ia menganggap uang dan kekayaan bisa dihabiskan, maka ia pun membeli tanah seluas berpuluh hektar dijantung kota Beijing, disana ia membangun sebuah istana yang sangat megah bernama “Istana pangeran Zheng”. Istana ini ia jadikan sebagai warisan terbesar bagi keturunan nya, dan ia menganggap bahwa meskipun para keturunan nya hendak menjual istana ini, tak akan ada orang yang sanggup membeli nya.
Demikian lah waktu berlalu, setiap keturunan Duo Duo tak ada yang kompeten. Mereka hanya menduduki jabatan biasa saja pada kekaisaran, dan hanya mendapatkan tunjangan jabatan saja. Hal ini berlangsung generasi demi generasi, dan setiap generasi menutupi defisit keuangan mereka dengan menjual aset apa yang bisa dijual. Dan puncak nya 300 tahun kemudian, saat dinasty Qing runtuh. Keturunan Duo Duo telah menjadi orang yang sangat miskin, dan hanya sebuah aset yang tersisa, yaitu “Istana pangeran Zheng” itu.
Kisah ini sebenar nya masih memiliki lanjutan yang sangat menarik, namun akan saya simpan untuk kemudian hari.
Dari cerita ini kita bisa menangkap bahwa orang sekelas Duo Duo saja, yang merupakan seorang sepupu kaisar dan pemegang kekuasaan militer tertinggi sebuah negara saja tak dapat melepaskan diri dari kutukan Indirect wealth. Kekayaan nya terkuras perlahan-lahan. Fenomena ini pula yang terjadi pada klien yang saya sebutkan diatas. Secara Ba Zi, memang ia adalah Indirect wealth. Namun yang lebih berat nya adalah karma yang ia tumpuk pada setiap sen kekayaan tersebut, membuat kekayaan tersbut berontak dan akan terburai seiring dengan waktu. Saya pun berpesan beberapa hal pada sisi management diri dan perusahaan kepada nya, berpesan pula bahwa menjalankan bisnis legal tentu sangat jauh berbeda dengan bisnis gelap. Tak boleh melakukan pendekatan yang sama. Dan yang paling penting adalah agar ia memperbanyak kebajikan dengan kekayaan nya yang ada berharap kebajikan demi kebajikan tersebut dapat berbuah positif bagi generasi selanjutnya.
Dear Readers, sampai disini mungkin timbul pertanyaan. Jadi apakah harus begitu tragis nasib seseorang yang memiliki indirect wealth? Jawaban nya tidak. Pada zaman sekarang, dengan kompleksitas nya telah membuat indirect wealth lebih fleksibel dan luas. Indirect wealth bukan hanya bidang pekerjaan ilegal saja, namun bahkan merambah kepada bidang yang legal. Seperti jasa konsultasi, jasa makelar, agen asuransi, pialang saham, investor, dsb dsb. Begitu banyak bidang halal yang bisa dikerjakan meskipun anda memiliki indirect wealth pada zaman sekarang. Jadi indirect wealth dikatakan aman, jika dan hanya jika anda selalu berpegang pada prinsip kebenaran.
Pada seni destiny, kita mengenal periode waktu. Jika periode baik datang, maka kekayaan yang menjadi tujuan umum orang-orang juga akan ikut datang. Arus ini begitu kuat, dan tak akan dapat berubah oleh apapun. Disinilah saya selalu berpesan pada setiap klien yang ada, bahwa jika rejeki itu telah memasuki saat nya, maka ia pasti akan datang. Tak perlu menggadaikan nurani anda untuk mendapatkan rejeki dari jalur yang salah, karena dengan tetap berpegang pada kebenaran pun anda akan tetap mendapatkan rejeki tersebut.
Hidup adalah pilihan, dan pilihan-pilihan tersebut lah yang merajut masa depan kita. Seni destiny harus bisa menuntun seseorang untuk memilih dengan benar.
Artikel berikutnya Keturunan Duo Duo (Yong Tao) , Menunggu Gudang Kekayaan Terbuka.
Salam.
salam Pak andrie,
smoga suatu saat berjodoh tuk bertemu dengan bapak, dan belajar lebih banyak lagi ttg seni bazi, tulisan bapak selalu saya tunggu2 pas saya buka hari ini pas bapak menulis, terima kasih banyak atas ilmu yg sering bapak share di website ini smoga masih byk hal lagi yg bisa bpk share kedepan nya.
Salam Pak Andrie,
Dari bacaan diatas, saya jadi berkaca pada diri saya, apakah hutang saya untuk membeli sebagian rumah dan tanah tempat tinggal saya yang berasal dari mertua (uangnya dari hasil judi/togel) berdampak pada hidup/kekayaan/usaha saya menjadi sulit berkembang?
Saya pernah punya pengalaman ketika saya kuliah dan saat itu saya mencoba bisnis kecil-kecilan, dan modalnya dari uang orang tua dapat undian togel, hasilnya tidak ada, hanya lelahnya saya dapat…
Apakah saya tidak boleh menggunakan uang yang didapat dari togel untuk kemajuan hidup/kekayaan/usaha saya? Bila memang saya tidak boleh menggunakan uang dari togel tersebut, Terus terang saya belum bisa bayar utang tersebut, namun apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki hidup/kekayaan/usaha saya tersebut…
Kiranya pak Andrie bisa memberikan pencerahan…
Trims. GBU.
Writing articles is tedious.I know how you can get unlimited
content for your page, search in google:
Anightund’s rewriter